Jumat, 19 Februari 2010

Diposting oleh alom_doank

Inovasi Buat Kelas 150
 4132beat-senaponda-axl-1.jpgBelum banyak para tunner yang bermain dengan Honda BeAT untuk tarung di kelas matik 150 cc. Makanya, PaDEPOKan Pertamina Enduro Matic Team, coba ngulik dan terjun pake skubek Honda tanpa pendingin liquid itu.

“Untungnya ada balap skubek, sehingga kita selalu coba belajar dari kekurangan dan terus berinovasi. Jadi kami tahu harus diperlakukan seperti apa seting di BeAT ini,” ujar Senaponda wakil dari tim bermarkas di Depok itu.
4133beat-senaponda-axl-2.jpg
Hal yang pertama dilakukan tentu membuat BeAT ini mencapai batas maksimum isi silinder. Untuk kepentingan itu, Sena begitu beliau akrab disapa, mengadopsi piston Kawasaki Blitz Joy yang punya diameter 56 mm.

Tidak hanya itu, langkah piston juga ikut diubah. Kini, jarak main langkah bertambah jadi 6 mm. Itu akibat pemakaian pin stroke 3 mm. So, sekarang total stroke jadi 61 mm. Soal metode pen stroke, silakan lihat boks aja kalee ya.

Kemudian menurut Sena lagi, kelemahan BeAT terletak di rumah roller. Rumah roller standar BeAT kurang membuat putaran mesin bergasing lebih tinggi. Makanya, bagian itu juga ikut disentuh.

4134beat-senaponda-axl-3.jpg"Bagian dalam sisi paling luar rumah roller, dibikin lebih tirus lagi. Tujuannya, agar roller mau lebih keluar,” jelas Sena yang pelajari ini dari Honda Vario.

Dengan lebih tinggi dan keluarnya roller itu, tentu kesempatan puli mendorong belt untuk membuka maksimal jadi lebih ada. Sehingga, kecepatan roda berputar juga lebih tinggi lagi tuh.

Makin mantap, roller yang digunakan juga punya bobot enteng. Yaitu, 7,5 gram. Roller ini, mencomot milik Kymco Free LX. “Itu untuk trek seperti Sentul kecil. Tapi kalau sirkuit panjang seperti Delta Mas, pakai kombinasi 7,5 dan 9 gram yang diambil dari Kymco Libero,” timpal pria berbadan gempal ini.

Kemudian agar power dapat tersalur sempurna ke CVT, BeAT ini mengadopsi kampas kopling dari bahan kuningan campur tembaga. Tapi jika sobat ingin terapkan hal serupa, ada yang musti dilakukan.

"Kasih pendinginan lebih di CVT. Cara yang dilakukan bisa dengan membolongi cover CVT. Sebab dari pengalaman yang lalu, akibat terlalu gigit, kampas pernah macet akibat panas,” ungkap Sena yang hitam manis itu. Akibatnya, kampas nempel driven pulley.

Dari hasil dynotest yang sudah mereka lakukan, BeAT ini katanya bisa mencapai tenaga yang cukup tinggi lho. Ya, 17 dk! Wah, boleh dibilang angka itu cukup tinggi di kelas matik 150 cc! Sanggup bersaing tuh dengan kompetitor lain.

Gas pol!

BIKIN LEBIH RIGID

Demi memperpanjang stroke, ditempuhlah cara pen stroke. Tapi, BeAT ini tak asal pakai pen stroke! "Pen stroke ini bikin dari hasil CNC. Jadi soal presisi lebih akurat. Selain itu, setang piston mengaplikasi milik Yamaha yang kode produksinya 4 YP atau milik Jupiter," ujar Senaponda.

Kelar semua bahan didapat, kruk-as pun dibandul lagi dengan bahan duralium. Berat bandulan, dibikin 400 gram. Kata Sena, bentuknya seperti bulan sabit. Oh ya, masih menurutnya juga, soal pengerjaan ini dilakukan di Bandung. Sebab, di Jakarta belum ada yang bisa mengerjakan hal ini.

Berikutnya, kruk-as yang sudah dibandul dan dibalance pun masih kena proses cyrogenic. Tujuannya, agar kruk-as lebih awet. "Cara ini membuat kruk-as gak mudah berubah. Bahan jadi lebih rigid dan stabil. Sehingga, kruk-as gak gampang melintir akibat buka-tutup gas mendadak. Termasuk laher bambu.”

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Indotire 80/90-14
Ban belakang : Indotire 90/80-14
Sok depan : Showa Nitrogen
Sok belakang : YSS Z-Series
CDI : BRT I-Max

0 komentar:

Posting Komentar